|
 |
Rabu 2 Agustus 2000

|
 |
|
 |
Rabu 19 Juli 2000 14:13:46 WIB
jakarta kota megapolutan
Tahun 2010 mendatang, Jakarta diramalkan akan menjadi kota megapolitan. Tapi sebelum hal ini terjadi, ibukota negara ini sudah dinobatkan sebagai kota dengan polusi udara terkotor ketiga di seluruh dunia. Megapolutan! Di usia yang 473 tahun ini, baiknya kita bisa merenungkan kembali, apa sih yang bisa kita perbaiki dari kota Jakarta? Kita coba 'rekam' suasana megapolutan kita. Untuk mengetuk hati kita semua. Memikirkan, berbuat, do something agar bencana ini bisa ditanggulangi barengan. Tidak bisa tidak karena udara ini milik kita bersama. Dan kita tidak bisa memilih udara, kan?Tim dari Universitas Wina yang dipimpin oleh Christof Parnreiter, meramalkan, tahun 2010 nanti Jakarta akan menjadi kota megapolitan dengan penduduk sekitar 30 juta jiwa. Christof mengingatkan, perkembangan kota metropolitan menjadi megapolitan juga membawa dampak negatif. Misalnya kualitas hidup yang memburuk, lalulintas dan transportasi yang jelek, dan lingkungan hidup yang tidak sehat. Berdasarkan data sensus penduduk 1990, kepadatan penduduknya mencapai 12.500 jiwa per kilometer persegi. Keadaan udara dan lingkungan Jakarta sudah sangat memprihatinkan. Sinar ultra violet beta yang terkandung dalam sinar matahari di atas kota Jakarta memiliki intensitas 2,5 kali lebih kuat dibanding Tokyo, Jepang. Jenis sinar ultra violet beta ini bisa memicu kanker kulit. Jakarta menduduki peringkat ketiga dalam hal polusi udara terkotor di dunia setelah Mexico City dan Bangkok. Penyebab utamanya adalah emisi gas buang kendaraan bermotor (70%). Menurut Bank Dunia, kalau keadaan itu tidak ditanggulangi, biaya kesehatan akibat pencemaran udara dari kendaraan bermotor diperkirakan 475 juta dolar Amerika per tahunnya (sekitar 3,8 triliun rupiah dengan kurs Rp 8000). Hasil penelitian Bapedal (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan) DKI bekerjasama dengan ITB tahun 1992, juga membuktikan, sumber utama pencemaran udara di Jakarta adalah akibat emisi gas buang kendaraan bermotor. Dan logam timbal dari kendaraan bermotor merupakan racun yang menyerang urat syaraf yang dapat merusak pertumbuhan anak-anak sehingga mereka bisa kehilangan kecerdasannya (IQ). Menurut data penelitian, penduduk Jakarta terpaksa menghirup udara kotor melewati ambang batas kesehatan selama 173 hari dalam setahun. Udara merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia. Tapi pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri telah menyebabkan udara mengalami degradasi. Udara yang dulunya segar, sekarang kering dan kotor. Pada sore hari dari ketinggian akan tampak kota Jakarta berwarna kelabu dan cakrawalanya diliputi asap dan debu. Udara kota Jakarta yang tercemar berat akibat asap kendaraan bermotor bisa dikurangi dengan penanaman sejumlah tanaman pohon dan lima jenis tanaman perdu. Tanaman pohon antara lain Felicium (Felicium decipiens), Mahoni (Swietenia mahagoni), Kenari (Canarium commune), Salam (Syzygium polyanthum), dan Anting-anting (Elaeocarpus grandiforus). Sedangkan lima macam tanam perdu yakni Puring, Werkisiana, Nusa Indah, Soka, dan Kembang Sepatu.(haryati/kaWanku)
|
|